Enter your keyword

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Institut Teknologi Bandung

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Institut Teknologi Bandung

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Institut Teknologi Bandung

Memperhatikan:

  1. Kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit untuk Kota Bandung mencapai 45,12% (13 Maret 2022), angka reproduksi harian (Rt) untuk Kabupaten Sumedang mencapai 1,29 dan Kota Bandung, Kota Cirebon dan Jawa Barat nilainya dibawah 1 (9 Maret 2022);
  2. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), bahwa pembelajaran di perguruan tinggi mulai semester gasal tahun akademik 2021/2022 diselenggarakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau pembelajaran daring atau bauran;
  3. Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 12 tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
  4. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19;
  5. Kebijakan pemerintah yang memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
  6. Perkembangan kasus positif COVID-19 di eksternal ITB yang memungkinkan berkorelasi pada perkembangan kasus positif di lingkungan ITB.
    Maka dipandang perlu menyesuaikan ketentuan dalam Surat Edaran Sekretaris Institut ITB Nomor 367/IT1.B03/HK.00/2022 tanggal 28 Februari 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Institut Teknologi Bandung, menjadi sebagai berikut:
    A. Memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai masa persiapan perkuliahan bauran (hybrid) di seluruh kantor (Unit Kerja Akademik dan Unit Kerja Pendukung), kampus, fasilitas ITB serta Mitra di lingkungan ITB terhitung mulai tanggal 14 Maret sampai dengan 28 Maret 2022 (bila kondisi epidemiologi terus membaik), dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
  7. Kegiatan Perkuliahan, Praktikum, dan Penelitian dilakukan secara bauran dengan aktivitas luring maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas ruangan;
  8. Pelaksanaan sidang ujian Tugas Akhir, Tesis dan Disertasi (Sidang Tertutup) dilakukan secara luring dan/atau bauran dengan protokol Kesehatan yang sangat ketat dan pengawasan yang efektif, kecuali dalam kondisi khusus dan atas penilaian serta persetujuan Pimpinan Unit Kerja dapat dilaksanakan secara daring;
  9. Ujian yang memiliki level kompetensi inti dan tingkat kerawanan terhadap kecurangan akademik, dilaksanakan secara luring, dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dan pengawasan yang efektif. Dalam hal terdapat usulan dari Dosen pengampu untuk melaksanakan Ujian Luring, maka Fakultas/Sekolah wajib memfasilitasi kelas berventilasi baik dengan kapasitas kelas maksimal untuk ujian
    luring adalah 50% (lima puluh persen) dan pada pelaksanaan kegiatan Ujian secara bauran mahasiswa diminta sudah berada di Bandung;
  10. Pimpinan Unit Kerja dapat menugaskan pegawai di lingkungan Unit Kerjanya untuk melakukan pekerjaan di kantor (Work From Office) dengan batasan sebagai berikut:
    a. Untuk kegiatan non esensial, jumlah pegawai yang ditugaskan dalam 1 (satu) hari maksimum sebesar 50% (lima puluh persen) jumlah staf dari unit kerja;
    b. Untuk kegiatan esensial (keuangan, teknologi informasi, dan pelayanan akademik), jumlah pegawai yang ditugaskan dalam 1 (satu) hari maksimum sebesar 50% (lima puluh persen) jumlah staf dari unit kerja;
    c. Untuk kegiatan kritikal (kesehatan, keamanan dan ketertiban, penanganan bencana, logistik dan transportasi, konstruksi dan utilitas dasar seperti listrik, air dan pengelolaan sampah), jumlah pegawai yang ditugaskan dalam 1 (satu) hari dapat mencapai 100% (seratus persen) jumlah staf dari unit kerja.
  11. Bagi Dosen/Tenaga Kependidikan/Tenaga Kesehatan/Mahasiswa yang melakukan pekerjaan di kantor (Work From Office) atau di lingkungan Kampus ITB harus dalam kondisi sehat dan terkendali dan tidak dibatasi usia, termasuk yang memiliki komorbid serta wajib memenuhi persyaratan protokol COVID-19, telah divaksinasi lengkap dua dosis dan menaati Protokol 6M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Membatasi Mobilisasi dan Interaksi, dan Menghindari Makan Bersama);
  12. Dosen/Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa dari luar Bandung Raya yang akan mengikuti kegiatan di ITB wajib telah divaksinasi lengkap dua dosis dan menunjukkan hasil negatif dari tes swab antigen (H-1);
  13. Tetamu ITB pada prinsipnya diterima secara daring, kecuali untuk penerimaan tetamu yang sifatnya mendesak, kritikal dan berkaitan dengan pengambilan keputusan penting, dapat dilakukan secara luring dengan protokol Kesehatan yang ketat, atas izin pimpinan ITB:
    a. Penugasan Dosen/Tenaga Kependidikan ITB ke luar negeri dan/atau di dalam negeri yang sifatnya kritikal/beresiko tinggi, termasuk kunjungan tetamu dari luar negeri/dalam negeri yang berasal dari daerah dengan level resiko lebih tinggi dari Kota Bandung, wajib mendapat persetujuan pimpinan ITB. Di luar itu persetujuan diserahkan kepada Pimpinan Unit Kerja masing-masing;
    b. Tetamu dari Luar Negeri wajib mengikuti protokol yang ditetapkan Satgas Nasional dan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sekurang-kurangnya dilakukan 2 x 24 jam sebelum melakukan kegiatan di ITB;
    c. Bagi Dosen/Tenaga Kependidikan yang mendapat penugasan ke luar negeri dan/atau melakukan perjalanan ke luar negeri di luar urusan kedinasan, setelah kembali dari luar negeri, wajib mengikuti protokol sesuai yang ditetapkan Satgas Nasional untuk:
    1) Menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di negara asal yang sampelnya diambil dalam waktu sekurang-kurangnya 2 x 24 jam sebelum keberangkatan ke Indonesia;
    2) Pada saat kedatangan, melakukan tes RT-PCR dilanjutkan dengan karantina terpusat di tempat yang telah ditetapkan dengan jangka waktu 7 x 24 jam bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksin dosis pertama, atau 1 x 24 jam bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksin dosis kedua, atau vaksin dosis ketiga;
    3) Setelah masa karantina sebagaimana dimaksud pada angka 2) berakhir, melakukan tes RT-PCR ulang.
    Setelah RT-PCR menunjukkan hasil negatif, dapat melanjutkan perjalanan ke Bandung Raya dan dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
  14. Melakukan pengisian laman amari.itb.ac.id untuk keperluan pemantauan (tracing) dan self-education, dan apabila mengalami gejala COVID-19 dapat menghubungi
    Hotline UPT Layanan Kesehatan ITB di nomor HP 0812 9448 8766 (pukul 06.00 – 22.00 WIB). Akses masuk kampus ITB dilakukan dengan menunjukkan KTP/KTM dan QR Code dengan melakukan pengisian laman amari.itb.ac.id setelah mendapatkan e-mail persetujuan akses masuk sesuai ketentuan;
  15. Kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah dapat terselenggara dengan sebanyak-banyaknya 50% (lima puluh persen) dari kapasitas tempat ibadah;
  16. Kegiatan olah raga dapat dilakukan pada Sarana Olah Raga dalam pengelolaan UPT Saraga dan Sabuga ITB, dengan mengikuti prosedur kehadiran sesuai persyaratan yang ditetapkan, serta mematuhi Protokol Kesehatan;
  17. Mitra ITB yang memiliki kontrak kerja sama dengan ITB dan akan melakukan aktivitas di dalam kampus ITB, wajib mengajukan permohonan kepada ITB melalui Direktorat Sarana dan Prasarana ITB. Direktorat Sarana dan Prasarana ITB dapat memberikan persetujuan kepada mitra, dengan mempertimbangkan ketentuan dan acuan kapasitas karyawan mitra yang melakukan kegiatan di dalam kampus sebagaimana dimaksud pada angka 4 di atas;
  18. Penggunaan sarana dan prasarana pendukung seperti asrama, lahan parkir, kantin dan perpustakaan diatur oleh unit kerja terkait;
  19. Jika terjadi kasus konfirmasi positif COVID-19 di lingkungan ITB, maka pimpinan perlu mengambil langkah-langkah Penanganan Respons Positif COVID-19 yang meliputi: Pendampingan Pasien, Penanganan Ruangan, Pengelolaan Informasi Publik untuk Pelaksanaan 3T (Test, Tracing, Treatment), serta dapat membatalkan kegiatan demi menjaga keselamatan sivitas akademika ITB ataupun masyarakat luas.
    B. Surat Edaran ini dapat dievaluasi dan dilakukan perubahan setiap saat dan pemberlakuannya membatalkan Surat Edaran Sekretaris Institut ITB Nomor 367/IT1.B03/HK.00/2021 tanggal 28 Februari 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Institut Teknologi Bandung.
    Demikian kebijakan ini diinformasikan untuk dilaksanakan.